Seorang
bayi tidak dapat survive tanpa perawatan orang tuanya. Berbeda dengan anak penyu
yang baru menetas dapat segera pergi ke laut dan menemukan habitatnya atau kuda
yang sapi yang baru lahir dalam beberapa saat akan bisa berdiri dan berjalan
tanpa tuntunan induknya. Itu lah keistimewaan manusia, manusia membutuhkan
support dari orang tuanya dalam memngembangkan otaknya.
Perkembangan otak manusia membuat
manusia lebih mudah menerima informasi dari sesama dan lingkungan. Dengan
demikian manusia dapat belajar mencontoh, merasakan, mencipta, mencontoh dan
berbuat sesuatu. Artinya perkembangan manusia dipengaruhi oleh adanya
rangsangan yang berupa situasi, informasi dan berbagai kebutuhan hidup yang
telah disediakan oleh orang-orang dan lingkungan sekitarnya.
Manusia
hadir di dunia ini melalui sebuah lembaga, yaitu: keluarga. Keluarga merupakan
lingkungan terdekat manusia di mana manusia mulai belajar mengenal
lingkungannya. Orang tua memiliki tanggung jawab dalam merawat, mengasuh dan
mendidik anak yang telah dilahirkan di keluarganya tersebut. Keluarga juga
merupaka tempat pertama seseorang mulai melihat dan mengenal dunia. John Dewey
berkata: “Panca indera (mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit) merupakan
guru-guru yang pertama”.
Dalam
sejarah peradaban manusia, manusia melai bekajar dari orang tua, sesama, dan
lingkungan sekitarnya. Artinya manusia mulai belajar tentang segala sesuatu
mulai dari satu lembaga, yaitu: keluarga. Maka dari itu sudah sepatutnya kita
bersyukur kepada Tuhan atas keluarga yang telah Tuhan karuniakan. Baru sekitar tiga ribu tahun ini
“pendidikan formal” (sekolah) muncul, berkembang, dan pada zaman modern ini
menjadi standar.
Pada
masa modern ini, anak-anak menghabiskan waktunya kurang lebih setengah hari
untuk belajar di sekolah. Yang menjadi persoalan adalah mayoritas orang tua
merasa kalau anaknya sudah masuk sekolah beban dalam mendidik anaknya mulai
berkurang, padahal seharusnya tidak
demikian. Karena apa? Segala sesuatu di mulai dari rumah (keluarga). Keluarga
merupakan fondasi atau dasar yang kokoh untuk membangun anak (secara karakter,
intelektual maupun spiritual) menjadi manusia seutuhnya.
Orang
tua yang merasa lega dan kurang memperhatikan perkembangan anak-anaknya karena
telah menyekolahkan anaknya merupakan orang tua yang telah melakukan kesalahan
besar terhadap masa depan anak-anaknya. Memang pendidikan formal (sekolah)
memiliki peran yang penting dalam pendidikan anak, tetapi peran keluarga jauh
lebihg penting dalam masalah pendidikan anak.
Intinya
sekolah hanya sebuah pelengkap dalam pendidikan anak. Maka dari itu sinergi
antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak sangat diperlukan demi
terwujudnya pembentukan manusia seutuhnya. Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa
keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak.
Salam
edukasi....
Komentar