BUDIDAYA KACANG PANJANG



Jiman, S.Pd.K
    
 
    
    
 



            Segala pujian, hormat serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan kemurahan-Nya. Sehingga penulis diberikan kesempatan dan kekuatan untuk menyusun modul “Budidaya Kacang Panjang” ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah berperan membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan modul ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberkati kehidupan kalian semua.  
Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Selain rasanya enak kacang panjang memiliki kandungan protein nabati yang cukup tinggi. Sampai kapan pun orang akan tetap membutuhkan sayuran, termasuk kacang panjang. Oleh karena itu harus tetap ada orang yang memiliki kompetensi budidaya kacang panjang agar tidak terjadi kelangkaan. Maka dari itu budidaya kacang panjang sangat relevan dijadikan muatan lokal di sekolah atau satuan pendidik, terutama di daerah agraris dan beriklim tropis seperti di Kalimantan Barat.
            Apa bila melihat realita di lapangan semakin sedikit generasi muda yang mau mempelajari pertanian. Pada umumnya mayoritas generasi muda lebih memilih untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Mayoritas generasi muda berpandangan bahwa bertani merupakan hal yang konservatif.
            Penulisan modul “Budidaya kacang panjang” ini merupakan upaya untuk menumbuhkan minat generasi muda pada pengetahuan dan keterampilan budidaya kacang panjang dan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga para generasi muda dapat memperoleh penghasilan tambahan dan pengalaman berkarya. Di dalam modul ini dibahas secara rinci mengenai kacang panjang dan teknik budidayanya.
            Penulis berharap kiranya modul ini berguna bagi satuan pendidikan secara khusus civitas akademika SMA Kristen Filadelfia Tikalong, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Dengan demikian diharapkan akan tumbuh rasa cinta dan kepedulian terhadap tanaman dan pelestarian lingkungan.
            Ada pepatah mengatakan “Tiada Gading Yang Tak Retak” penulis menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih banya di dapati kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi peningkatan karya penulis selanjutnya.


Daftar Isi
A. Panen. 16



















BAB I
DEFINISI KACANG PANJANG
Kacang panjang atau Vigna Sinensis digolongkan kedalam famili leguminosa (Media, 2008). Famili leguminosa biasa dimanfaatkan petani sebagai tanaman sela untuk memulihkan kandungan nitrogen tanah. Selain bermanfaat sebagai tanaman sela, budidaya kacang panjang sangat potensial secara ekonomi. Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan.
Sentra penanaman kacang panjang di Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu.
Budidaya kacang panjang dapat dilakukan di dataran tinggi hingga 800 meter dpl, maupun rendah. Suhu optimum pertumbuhannya ada di rentang 15-24oC dengan curah hujan 600-1500 mm per tahun. Sedangkan suhu maksimum yang bisa dicapai adalah 35oC dan suhu minimum 10oC (Grow, 2015).
Di Indonesia, budidaya kacang panjang bisa dilakukan sepanjang musim. Namun kebiasaan petani menanamnya di awal musim hujan, terkecuali untuk tanah sawah, petani biasanya menanam di musim kemarau. Kacang panjang sangat cocok di tanam pada tanah yang gembur yang terkena langsung sinar matahari dengan drainase yang baik. Kandungan hara yang berlebih membuat tanaman tumbuh subur, hanya produksi bijinya minim. Sedangkan di tanah yang unsur haranya lebih rendah, daun tanaman tidak begitu subur namun produksi bijinya bisa lebih baik.
Klasifikasi Botani Kacang Panjang adalah sebagai berikut:
KLASIFIKASI BOTANI KACANG PANJANG
Divisi
Spermathophyta
Sub Divisi
Angiospermae
Class
Dycotyledoneae
Ordo
Leguminales
Famili
Papiolinaceae
Genus
Vigna
Spesies
Vigna spp

Tanaman ini membentuk bintil akar yang memfiksasi nitrogen, sehingga pemupukan nitrogen untuk tanaman ini dapat dikurangi.
Spesies kacang panjang yang umum dibudidayakan antara lain:
1.    Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kita kenal sebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietas unggul KP1 dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang, Super Subang , Usus hijau Subang dll.
2.    Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu (V. unguiculata L.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul adalah KT1, KT2, KT3.
3.    Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang bushitao. Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan EG BS/2.





SYARAT PERTUMBUHAN
DAN PEMBIBITAN

A.  Syarat Pertumbuhan

1.   Iklim

a.    Suhu idealnya antara 20-30 derajat C.
b.    Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh).
c.    Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.

2.   Media Tanam

Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik. Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.
Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah dan dataran tinggi ± 1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman di dataran tinggi, umur panen relatif lama dari waktu tanam, tingkat produksi maupun produktivitasnya lebih rendah bila dibanding dengan dataran rendah. Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 m dpl.

B.   Pembibitan

Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg. Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.





PENGOLAHAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA KACANG PANJANG
Setelah kita dapat menentukan lahan atau kebun untuk budidaya kacang panjang langkah selanjutnya membersihkan lahan dari tanaman-tanaman lain, seperti rumput, gulma atau sisa-sisa tanaman lain yang pernah ditanam ditempat tersebut.
Pembersihan rumput biasanya dilakukan menggunakan alat manual seperti cangkul atau menggunakan mesin traktor. Supaya sisa tanaman tersebut tidak dipakai sarang penyakit maka sebaiknya dibakar. Bisa juga proses pembersihan rumput atau gulma ini dengan cara kimiawi yaitu dengan memberikan roundup, Actril DS, Satrunin 500/50 EC, dan Paracol.
Pengolahan tanah berupa pembajakan diperlukan apabila budidaya kacang panjang dilakukan di tanah sawah atau tanah padat. Sedangkan untuk tanah yang sudah gembur tidak diperlukan lagi pembajakan. Buatlah bedengan di atas tanah yang sudah dibajak atau sudah gembur. Tanah yang dibuat bedengan diusahakan sehalus mungkin agar perakaran tanaman dan drainase berkembang baik.
Bila memungkinkan, bedengan dibuat sejajar arah timur-barat. Hal ini berguna untuk memaksimalkan penyinaran matahari. Buat bedengan dengan ukuran lebar 80-90 cm, dengan ketinggian 20-25 cm khusus untuk tanah sawah bisa ditinggikan hingga 30 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan lansekap lahan. Jarak antar bedengan dibikin selebar 40-50 cm.
Jarak selebar itu berguna untuk memudahkan proses perawatan dan pemanenan yang dilakukan secara bertahap. Selain itu jarak antar bedengan berfungsi sebagai saluran drainase, terutama bila kacang panjang ditanam diawal musim hujan. Penggenangan air disekitar tanaman harus benar-benar dihindari.
Pemupukan dilakukan pada saat pembuatan bendengan, pupuk diaduk bersama tanah yang akan dibuat bedengan. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kompos atau pupuk kandang. Pupuk kandang yang bisa dipakai untuk budidaya kacang panjang adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, atau kambing. Hanya perlu diperhatikan, pemberian pupuk kandang berupa kotoran ayam saja tidak dianjurkan.

Sebaiknya pupuk kandang terdiri dari kotoran ayam dan kotoran sapi (bisa juga kerbau atau kambing) dengan perbandingan 1:1. Apabila yang tersedia hanya kotoran sapi, kerbau, atau kambing hendaknya sudah benar-benar matang. Jumlah pemupukan yang dianjurkan adalah 20 ton per hektar. Setelah dipupuk, biarkan tanah selama 4-5 hari sebelum benih ditanam.




















BAB IV
PENANAMAN KACANG PANJANG

A.  Pengadaan benih

Pengadaan Benih, tanaman kacang panjang diperbanyak dengan biji, maka untuk membudidayakan kacang panjang yang ditanam adalah bijinya. Untuk mendapatkan benih kacang panjang yang siap tanam bisa kita beli di toko-toko penyedia benih atau dengan pembibitan sendiri (User, 2015).
Untuk penanaman benih bisa langsung ditanam di lahan yang sudah ditentukan, namun, sebaiknya sebelum penanam dilakukan seleksi terlebih dahulu agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, seperti, biji utuh tidak cacat, luka, atau pecah, biji yang dipilih seragam, biji berwarna mulus mengkilap dan tidak ada noda apapun pada mata bijinya, biji tidak terserang hama dan penyakit, biji bersih dari kotoran, biji murni tidak tercampur dengan varietas lain, biji tidak keriput, dan biji bentuknya normal.

B.   Penentuan waktu tanam

Penentuan waktu tanam yang tepat ialah pada musim kemarau, kenapa harus musi kemarau? Karena menanan pada musim kemarau memberikan hasil yyang lebih baik disbanding musim penghujan.
Hal itu disebabkab oleh iklim atau cuaca pada pada musim kemarau sangat menujang untuk pertumbuhan benih dan pertumbuhan tanaman selanjutnya. Sedangkan pada musim penghujan cuaca sangat lembab, suhu udara cukup dingin, dan intensitas sinar matahari sangat rendah. Selain itu pada musim hujan sering terjadi gangguan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Maka lebih baik penanam dilakukan awal musim kemarau ata akhir musim hujan.

C.  Jarak Tanam

Jarak tanam untuk tanaman kacang panjang adalah 50 cm x 50 cm, 45 cm x 50 cm, 50 cm x 60 cm, dan 50 cm x 30 cm tergantung dari varietas yang akan ditanam, misalnya, varietas putih super dan hijau super, jarak tanam yang digunakan 50 cm x 50 cm, untuk varietas biji hitam jarak tanam yang digunakan 45 cm x 50 cm, untuk varietas lurik super dan varietas merah putih super, jarak tanamnya 50 cm x 60 cm. sedangkan varietas lokal, jarak tanamnyanya 50 cm x 30 cm atau 40 cm x 60 cm.

D.   Penyulaman

Pertumbuhan kacang panajang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kesuburan tanah, curah hujan, hama, dan lain sebagainya. Pada umumnya benih kacang panjang akan tumbuh sekitar 3-5 hari setelah tanam. Tetapi kadang-kadang ada benih yang tidak tumbuh. Hal itu dikarenakan oleh berbagai faktor seperti yang telah disebutkan di atas. Maka dari itu benih yang tidak tumbuh segera disulam (ditanami kembali) dengan benih yang baru agar jarak pertumbuhan kacang panjang tidak terlalu lama. Selain itu penyulaman juga berfungsi untuk mempermudah perawatan tanaman.






















PERAWATAN KACANG PANJANG

A.  Penyiangan

Penyiangan dapat dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput liar di lahan penanaman kacang panjang. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mencabut rumput liar secara manual tangan atau dipapas dengan arit. 
Penyiangan diperlukan apabila tumbuh gulma atau rumput dalam bedengan. Lakukan penyiangan terutama pada awal tanaman tumbuh untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan nutrisi. Apabila diperlukan, untuk merangsang keluarnya bunga semprotkan pupuk organik cair pada tanaman kacang panjang. Cara pemberiannya, encerkan satu liter pupuk organik cair dalam 10 liter air. Setiap satu liter pupuk yang telah diencerkan cukup untuk menyemprot 10 meter persegi tanaman.

B.   Pemangkasan / perempelan

Dalam proses pertumbuhan kacang panjang sering kali didapati kacang panjang yang terlalu rimbun. Pada kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga. Ada pun tujuan dari pemangkasan atau perempelan adalah untuk merangsang adanya pertumbuhan cabang dan pertumbuhan bunga sehingga hasil panen sesuai dengan ekspektasi penanam.

C.  Penyiraman

Pemberian air atau penyiraman pada tanaman kacang panjang sangat penting diperhatikan, karena pemberian air harus seimbang tidak boleh terlalu banyak maupun kekurangan.
Pengairan sebaiknya diberikan pada pagi hari atau sore hari pada saat suhu udara dan terik matahari rendah, sehingga lebih efektif karena proses evapotranspirasi (penguapan air tanah dan air tanaman ) berlangsung lamban. Pada fase awal pengairan dapat dilakukan secara rutin setiap hari dan pengairan selanjutnya tergantung musim.

D.   Pemupukan

Pemupukan pada tanaman bertujuan untuk pemberian zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Jenis pupuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanaman terhadap unsur hara makro dan unsur hara mikro adalah pupuk organik, yaitu: pupuk kandang, kompos, dan pupuk hijau. Dan pupuk anorganik, yaitu: urea, SP-36, KCl, dan pupuk daun (Pinus Lingga dan Marsono, 2010).
Dosis pupuk makro sebagai berikut:
WAKTU DAN DOSIS PEMAKAIAN PUPUK MAKRO (PER HA)
Waktu
Urea (kg)
SP-36 (kg)
KC1 (kg)
Dasar
50
75
25
Umur 45 hari
50
25
75
TOTAL
100
50
100
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat. Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).

E.    Pemasangan Ajir/Lanjaran

Setelah pemupukan susulan, pasang lenjaran pada setiap bedengan karena kacang panjang sudah mulai membelit. Lenjaran merupakan sebuah potongan bambu/kayu sepanjang 2 meter dengan lebar kira-kira 2 cm.
Cara memasang lenjeran adalah dengan menancapkan satu lenjeran sedalam 10-15 cm di sekitar tanaman. Satu lenjeran untuk satu tanaman. Setelah lenjeran ditancapkan, gabungkan 4 lenjeran yang saling berdekatan pada ujung bagian atasnya, kemudian diikat. Lakukan seterusnya pada setiap 4 lenjeran.
 Cara pemasangan ajir/lanjaran dari bambu

F.    Penanganan Hama Dan Penyakit

Di dalam proses budi daya tanaman kacang panjang ditemukan faktor-faktor yang menghambat keberhasilan budi daya. Salah satu faktor tersebut adalah hama dan penyakit. Ada pun pembahasannya secara rinci sebagai berikut:

1.   Hama

Hama adalah hewan yang mengganggu produksi pertanian seperti: babi hutan, tupai, tikus terutama dan terutama serangga. (Ferdinansyah, 2011). Ada pun hama yang menghambat keberhasilan budi daya tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
a)   Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.



b)   Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR.
c)   Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA.
d)   Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
e)   Ulat bunga (Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA.

2.   Penyakit

Penyakit adalah gangguan pada bagian tubuh (Ferdinansyah, 2011) tentu yang dimaksud tubuh yang disebabkan oleh infeksi kuman atau bakteri dalam konteks pelajaran ini adalah tumbuhan bukan tubuh manusia. Ada pun penyakit yang menghambat keberhasilan budi daya tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
a.    Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum)
Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecambah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

b.    Penyakit mozaik (virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
c.    Penyakit sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus).
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian terhadap penyakit mosaik.
d.    Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum).
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.













PANEN DAN
MANAGEMEN PASCA PANEN

A.  Panen

1.   Ciri dan Umur Panen

Panen kacang panjang dibedakan dua macam, yaitu panen polong muda dan polong tua atau biji-bijinya.
·         Panen polong muda
Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
·         Panen polong tua
Ciri-ciri kacang tunggak yang siap panen adalah polong-polongnya telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar berwarna hijau kekuningan. Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi/sore hari.

2.   Cara Panen

      Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah.

3.   Perkiraan Produksi

Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1 ton/ha. Dan produksi kacang panjang tipe tegak berkisar antara 2,0-5,0 ton biji kering (Tani, 2012).

B.   Pascapanen

1.   Pengumpulan

Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, kemudian polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.

2.   Penyortiran

Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.

3.   Penyimpanan

Guna mempertahankan kesegaran sebelum dipasarkan sebaiknya simpan polong di tempat yang sejuk dan kering. Polong tua sebaiknya disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.

4.   Pengemasan dan Distribusi

Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan kendaraan/alat transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji. Penanganan dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalah sebagai berikut:
a.    Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji).
b.    Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.
c.    Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.




Daftar Pustaka

Ferdinansyah, S. d. (2011). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: CV Utan Kayu.
Grow, I. (2015, February 13). Budidaya Kacang Panjang. Retrieved from Produk Natural Nusantara Web site: www.produknaturalnusantara.com
Media, R. A. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.
Pinus Lingga dan Marsono. (2010). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tani, I. W. (2012, February 13). Budidaya Kacang Panjang . Retrieved from Info Wong Tani: www.infowongtani.blogspot.com
User, S. (2015, February 13). Seputar Pertanian. Seputar Pertanian Bulanan, p. 22.

 

 

 

Komentar