Belajar Bermurah Hati dari Kristus

"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu"  (Lukas 6:38)


Bunyi firman Tuhan di atas merupakan prinsip kebenaran yang harus dimengerti, dipahami dan dihidupi oleh orang-orang percaya.  Jujur saja untuk melakukan hal itu itidak mudah, karena pada dasarnya manusia memiliki sifat sebagai makhluk sosial dan individu. Yang mana sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dan sebagai makhluk individu manusia juga cenderung mengutamakan dirinya. Maka dari itu kita sebagai manusia harus belajar untuk melakukan hal ini. 

Sering kali kita berharap menerima sesuatu yang baik dari orang lain. Yang menjadi perenungan bagi kita adalah "Sudahkan kita memberikan yang baik bagi orang lain?" Hanya Tuhan dan pribadi kita yang tahu pasti akan hal itu. 

Memberi itu tidak mudah bagi kita terutama bagi saya secara pribadi. Orang yang punya saja sulit memberi, apa lagi yang kekurangan.
Benar-benar sulit bukan??? Tapi kalau tidak pernah memberi akan kah kita menerima? 
Analoginya seperti ini "seorang petani yang menanam benih padi akan mendapati rumput liar di sekitar padinya. Benih yang baik saja dibarengi dengan rumput liar disekitarnya yang kadang-kadang mengalahkan padi yang ditanamnya" Artinya katika kita melakukan hal yang baik, memberi kepada orang lain misalnya. Kadang-kadang kita dikritik dan tidak menerima balasan dari orang yang kita beri. Suatu saat saya pernah memberi sesuatu kepada orang lain dan saya berharap ketika saya kekurangan dan mengalami kesusahan orang tersebut akan menolong saya. Tetapi apa yang terjadi. Orang tersebut tidak menolong saya bahkan tidak mau tahu dengan kesusahan yang saya alami.
Akan tetapi saya juga pernah meneima pemberian yang luar biasa dari orang yang tidak pernah saya beri. Itu realita hidup saudara-saudara.

Sekalipun itu sulit bagi kita ada suatu pribadi yang patut kita teladani dalam bermurah hati kepada sesama, yaitu: Kristus. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) Kristus sangat bermurah hati kepada manusia meskipun manusia tidak pernah memberi kepada-Nya. Sampai Ia rela menanggalkan segala kuasa dan haknya bahkan rela datang ke dunia dalam keaadan yang begitu sederhana. Hal itu Ia lakukan hanya untuk manusia akar manusia tidak binasa. Luar biasa bukan? Dia tidak pernah menerima dari manusia tapi mau dan rela memberi kepada manusia. Memang ketika kita memberi kepada orang lain belum tentu kita menerima dari orang tersebut. Tetapi karena kedaulatan dan karya Tuhan kita akan menerima kebaikan dari orang lain.
 

Sebagai manusia kita tidak akan mampu memberi yang baik kepada orang lain. Hanya kasih dan kekuatan yang berasal dari Tuhan yang akan memampukan kita untuk bermurah hati dan hanya Kristus yang mampu meberikan kita teladan dalam bermurah hati. Marilah kita belajar bermurah hati dari Kristus yang telah bermurah hati bukan karena telah menerima kemurahan hati manusia tetapi memberi walaupun tidak pernah menerima kemurahan hati manusia. Bermurah hati memang tidak mudah, perlu pengorbanan, rasa sakit, dan keteguhan hati. Tetapi percayalah akan yanji Tuhan "berilah maka kamu akan diberi" Tuhan tidak pernah berhutang kepada manusia. Janji Tuhan ya dan amin. Tuhan juga tidak pernah ingkar janji. Sekali-kali kita tidak akan kekurangan karena kita bermurah hati karena Allah akan memenuhi segala keperluan kita menurut kemuliaan dan kekayaaan-Nya di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Amin...
Salam berkelimpahan.

Komentar